Cara Mencegah dan Menanggulangi Kebakaran di Perumahan Ibukota
December 19, 2019SEJARAH DAN PERKEMBANGAN OHSAS
April 21, 2020
INFORMASI VIRUS COVID-19
Pengantar
Dalam masa sulit ini, ingatlah setiap kita memiliki peran penting. Bersama-sama kita bisa melindungi diri dan melindungi sesama dan selamat dari wabah COVID-19. Kita bisa atasi wabah lebih cepat dengan aksi yang tepat.
Apa yang bisa Anda lakukan?
• Ketahui informasi yang benar dan jangan terperangkap dalam hoaks dan informasi yang menyesatkan.
• Tetap di rumah dan pahami cara mengurangi risiko COVID-19 dan hal yang perlu dilakukan jika orang tersayangi terkena COVID-19.
• Dukung komunitas Anda. Sebarkan informasi atau link penting melalui Facebook, Instagram, Twitter dan Whatsapp. Bila Anda seorang pengusaha, tokoh masyarakat, LSM atau petugas kantor pemerintahan, print materi dan tempelkan di tempat-tempat umum.
Ketahui bahwa situasi akan terus berkembang sehingga panduan masyarakat bisa berubah – karena itu, selalui ikuti versi terbaru.
Grafik dibagikan oleh Drew Harris (seorang ahli populasi Amerika Serikat) dan menjadi viral. Sumber: CDC
Para ahli mengatakan intinya adalah melandaikan kurva, mencegah kurva membentuk puncak yang tajam. Melandaikan maksudnya memperlambat penyebaran sehingga jumlah kasus infeksi di satu waktu masih bisa ditangani sarana kesehatan yang tersedia. Dengan demikian, orang-orang berisiko yang menjadi prioritas dapat memperoleh layanan yang memadai.
Kurva tinggi menunjukkan virus menyebar cepat (jumlah kasus banyak dalam waktu singkat) sehingga memberikan tekanan pada sarana kesehatan. Akibatnya, sejumlah kasus tidak dapat dilayani karena di luar kapasitas sarana kesehatan yang ada.
Sejak Desember saat pertama dideteksi di China virus telah menyebar ke lebih dari 200 negara. Bila kurva bisa dilandaikan, kita bisa menyelamatkan banyak jiwa.
Bagaimana caranya melandaikan kurva?
Dengan cara mengikuti panduan yang tepat, termasuk: Ketahui cara mengurangi risiko, Ketahui informasi yang benar, Ketahui apa yang perlu dilakukan bila sakit.
Pemerintah di berbagai negara telah mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Tindakan-tindakan itu disesuaikan pada jumlah kasus di wilayahnya. Ada yang memberlakukan libur kerja, pembatalan pertemuan besar pembatasan perjalanan dan lainnya. Indonesia pun telah melakukan sejumlah tindakan mengurangi penyebaran.
Perlu diingat bahwa kebanyakan orang mengalami gejala ringan namun yang berbahaya adalah menularkannya ke kelompok berisiko tinggi – lansia (lanjut usia dan orang dengan masalah kesehatan kronis seperti tekanan darah tinggi, penyakit janting atau diabetes).
Jadi intinya kita semua harus memainkan peran dan mengikuti panduan ahli sehingga kita bersama-sama dapat mengatasi COVID-19. Lindungi diri, lindungi sesama.
Kalau kekebalan tubuh bagus, Anda terlindungi. Kalaupun jatuh sakit, sakitnya ringan.
Apa yang kita makan menentukan kekebalan tubuh. Kementerian Kesehatan berpesan: jangan lewatkan buah dan sayur di piring Anda.
Buah dan sayur kaya antioksidan dan vitamin. Warna-warna buah dan sayur mewakili beta karoten, polifenol, vitamin C, likopen dan berbagai jenis vitamin B yang berguna meningkatkan kekebalan tubuh.
Pilih yang Anda suka: apel, alpukat, belimbing, delima, jeruk, mangga, manggis, pisang, markisa, nanas, pepaya, rambutan, sirsak dan lainnya.
Sayur kaya serat. Tak hanya lancarkan BAB, tapi juga hasilkan probiotik dalam usus besar untuk kekebalan tubuh. Pilih sayur yang Anda suka: daun hijau, terong, wortel, kecambah/ toge, labu kuning, brokoli dll.
Makanlah beragam buah dan sayur. Cuci bersih dulu. Jangan lupa, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir setelah masak dan sebelum makan
Luangkan waktu untuk olah raga dan berjemur terkena sinar matahari.
Jangan stress!
Stress mengurangi kekebalan tubuh. Cobalah beristirahat cukup dan bicarakan kekhawatiran Anda bersama keluarga. Mengikuti informasi virus corona memang penting tapi tak kalah penting bersantai, bermain dengan keluarga, memasak dan semuanya dilakukan di rumah.
Ingat, semua dimulai dari Anda. Dengan melindungi diri, Anda juga melindungi sesama!
Dilarang berdekatan dan dilarang berkumpul adalah tindakan penting yang dilakukan untuk menghentikan atau setidaknya memperlambat kecepatan penyebaran virus corona (COVID-19). Dengan melakukannya, orang yang terinfeksi virus, baik yang menunjukkan gejala sakit maupun yang tampak sehat, tidak menularkan virus ke orang-orang sehat.
Bagaimana melakukannya?
Selama ada perintah warga harus tetap berada di rumah. Lakukan kegiatan dari rumah. Bekerja, belajar dan beribadah di rumah.
Acara-acara besar, seperti pertemuan masyarakat, hiburan, olahraga ataupun bisnis harus ditunda atau dibatalkan.
Mungkin ada yang bertanya: apakah saya boleh ke luar rumah untuk belanja kebutuhan hidup? Bagaimana kalau saya harus berobat? Jawabannya boleh tapi kurangi frekuensi dan waktunya seminimal mungkin. Selalu jaga jarak minimal 1 meter dari orang lain. Jangan bersalaman. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan saat kembali pulang ke rumah.
Khusus untuk orang yang berisiko (orang lanjut usia dan orang yang memiliki masalah kesehatan menahun seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, paru-paru dll.), harus selalu tetap di rumah. Berada di luar rumah, apalagi di tempat umum, sangat berisiko bagi mereka.
Kerja dari rumah saja. Kalau memang betul-betul terpaksa harus ke kantor, jaga jarak minimal 1 meter dan batasi kontak dengan rekan kerja dan patuhi etika bersin/ batuk (tutupi bersin/ batuk dengan siku terlipat atau tisu yang dibuang langsung ke tempat sampah).
Jika sekolah anak ditutup sementara, pastikan anak mengikuti instruksi guru untuk belajar di rumah. Jangan biarkan anak pergi luar rumah apalagi ke tempat umum yang ramai orang.
Kalau mengalami gejala virus corona, cari pengobatan medis atau telephon hotline 119. Jika Anda sedang merawat orang sakit di rumah, gunakan masker dan sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir.
Banyak kabar tentang RT (Rapid Test) atau tes cepat COVID-19 di media massa atau media sosial. Tes cepat bertujuan untuk deteksi dini kasus COVID-19 sehingga pemerintah dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat untuk mencegah penyebaran virus.
Yang Anda perlu diketahui tes cepat hanya untuk orang berisiko, yaitu yang pernah berkontak erat dengan orang sakit COVID-19 atau pernah berada di negara/ wilayah yang dengan penularan lokal DAN memiliki gejala seperti demam atau gangguan sistem pernapasan (pilek/ sakit tenggorokan/ batuk).
Jadi, tak perlu tes cepat jika Anda sehat dan tak pernah kontak orang sakit COVID-19 atau berada di negara/ wilayah dengan penularan lokal COVID-19.
Yang mengikuti tes ada 3 kategori, yaitu OTG (Orang Tanpa Gejala), ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Petugas Kesehatan yang menentukan statusnya.
OTG (Orang Tanpa Gejala) – yaitu mereka yang tidak menunjukkan gejala tetapi pernah melakukan kontak erat dengan orang positif COVID-19.
ODP (Orang Dalam Pemantauan) – yaitu
• Orang demam (≥38 derajat C), riwayat demam atau pilek/ sakit tenggorokan/ batuk DAN
• dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berada di negara/ wilayah dengan penularan lokal atau melakukan kontak erat dengan orang sakit COVID -19 (terkonfirmasi ataupun probabel)
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) adalah
• Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yaitu demam (≥38 derajat C) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala sakit pernapasan (batuk/ sesak nafas/sakit tenggorokan/ pilek/ pneumonia ringan hingga berat) DAN dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berada di negara atau wilayah dengan penularan lokal
• Orang dengan demam (≥38 derajat C) atau riwayat demam atau ISPA DAN dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berkontak erat dengan orang sakit COVID -19 (terkonfirmasi ataupun probabel)
• Orang dengan ISPA berat/ pneumonia berat DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.<.h6>